Rabu, 17 September 2014

Dampak dari sebuah amalan

Aku dilahirkan dr rahim seorang ibu yang dimana ibu ku adalah anak kelima dari enam bersaudara. 
Apa hal penting dari pembahasan ini, karena keluarga ibu ku tidak ada satupun saudara laki-laki, mereka semua perempuan. 
Dari aku tumbuh sejak kecil hingga saat ini, aku tidak pernah terdengar kisah diantara mereka yang berantem atau konflik yg mengakibatkan perpecahan diantara keluarga. 
Ibu mereka yg berarti nenekku, wanita yang begitu taat kepada Allah dan menjaga amalan" sunnah serta baik terhadap manusia lainnya. 
Wajar jika anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik. 
Aku tidak sempat bertemu dan bermain dengan kakekku, karena beliau meninggal disaat aku usia 2 thn, yang aku tau dia laki-laki yang sabar dan badannya tinggi. 
Mungkin aku keturunan beliau. Hahaha 

Tapi pembahasan kali ini bukan tentang aku, tapi tentang persaudaraan orgtuaku, lebih tepatnya ibu ku. 

Aku sangat iri, jika ibu ku bercerita bagaimana persaudaraan mereka, saling mengisi nya mereka, dan sampai bagaimana mereka bertemu jodohnya. Mungkin pembahasan pertemuan jodoh lebih menarik. Hahaha 

Yang aku tau dari kisah mereka, mereka adalah wanita-wanita idaman di lingkungan itu, karena mereka 6 bersaudara adalah wanita cantik yang menjadi idaman para pria. 
Tidak ada satupun aku mendengar bahwa mereka tidak dikejar" para pria. 
Dan yang aku salutkan dari pria-pria itu adalah semua nya benar-benar bermental pemberani dan berpendidikan tinggi. 
Semua laki-laki berani berkenalan datang langsung kerumah. Ada yang aku ingat salah satu nya sampai *ngumpet* karena didatangin yg akhirnya saat ini jadi suami nya. 
Mungkin aku melihat point nya disini, mengapa mereka menjadi wanita yang patuh terhadap suami mereka, karena laki-laki yang mendatangi mereka pun adalah laki-laki yang pemberani yg langsung meminta izin kepada orgtua mereka untuk meminta anaknya dengan cara yang baik, oleh sebab itulah, wanita ini menjadi sepatutnya menghormati laki-laki yang memperjuangkan dan meminta nya dengan cara yg terbaik. 

Dan persaudaraan mereka berenam pun terlihat sangat harmonis, aku sampai iri dan begitu sangat ingin memiliki saudara perempuan untuk berbagi dalam hal apapun. Karena aku melihat persaudaraan mereka yang begitu indah dan begitu solid. Diantara para ipar dari suami nya pun sudah seperti benar-benar mereka pun bersaudara, saling menjaga dan membantu satu sama lain. 

Sampai mereka sudah memiliki anak dan anak dari anak-anaknya, itu seperti ikatan. Kami semua dekat, bahkan jika kami bertemu pun, tidak terfikirkan lg untuk bertemu dengan teman di kota itu, namun lebih memilih jalan bersama mereka, bercengkrama bersama mereka, itu lbh indah.. Ataupun teman-teman kami, biasanya kami ajak untuk masuk dalam keluarga kami, dalam acara keluarga. 

Ini yang membuatku rindu ingin sekali bertemu dengan kakek dan nenek ku. 
Aku sampai saat ini sangat merindukan nenek, dimana aku melihatnya baik terhadap tetangga nya, orang-orang miskin, amalan shalat tahajud hingga dhuha. 
Aku sangat hafal, beliau selalu bangun di sepertiga malam sampai mengerjakan dhuha, barulah beliau beraktifitas yang lain saat menjelang hari-hari tua nya ini. 
Dan ucapan beliau yang terdengar jika sedang duduk adalah dzikir. 

Aku yakin, anak-anaknya tumbuh karena doa dan amalan kebaikan dr orangtua nya, orgtua yang baik, akan berdampak kepada anak-anaknya. Apa yang diberikan oleh orgtuanya itu menjadi bibit kebaikan di dalam diri anak-anaknya bahkan ke cucu nya. 

Ya Rabb walaupun hamba tidak memiliki saudara perempuan satu kandung dengan ibu. Tapi hamba sangat bersyukur Engkau memberikan hamba saudara dr ibu yang lain. Yg mereka pun membuat hamba selalu ingat kepadaMu, ingat kekuasaanMu. 

Ya Rabb jagalah keluarga hamba, lindungilah kami, dan masukkanlah kami termasuk org-org yang bersyukur atas nikmatMu. 

Salam rindu untuk kakek dan nenek, semoga Allah melapangkan kubur, dan diberikan penerangan di dalam kegelapan. Aamiinn ya Rabbal Alamin 

Senin, 15 September 2014

Banjarmasin :3


Kali ini aku mendapatkan undangan pernikahan sahabatku yang berada di Banjarmasin. 
Acara diadakan hari sabtu tanggal 6 september 2014. 
Sebelum undangan ini disebarluaskan dan di umumkan kepada teman-teman, aku sudah mendapatkan informasi ini dari nya secara langsung, dan dia berharap aku pun bisa hadir disaat berbahagia nya itu. 

Aku tidak bs memastikan apakah bisa hadir atau tidak, dan aku hanya berkata insyaAllah aku akan usahakan izin dan bs sekalian silaturahim kesana. 

Sebelum bulan september tiba, aku sudah jauh hari memberikan informasi mengenai hal ini ke orgtua, agar orgtua bisa mempertimbangkannya dari jauh hari dan tidak dengan mendadak. 

Karena orgtua ku tidak suka dengan hal yang tiba-tiba, apalagi ini untuk izin keluar kota bahkan pulau yang jauh dr jakarta, dan harus dengan mahrom, jadi penuh pertimbangan.. 

Memasuki awal september, aku sudah was was, apakah aku diizinkan pergi / tidak, namun aku pun tidak ingin memaksakan, akhirnya sebelum aku meminta kembali dengan yakin, aku menghubungi om ku yang usahanya menjual tiket penerbangan. 
Aku ingin mengetahui berapa biaya pulang dan pergi dr jakarta ke banjarmasin, dan jika satu org biayanya hingga mencapai satu juta, mungkin aku sudah mengikhlaskan lebih baik tidak berangkat / aku kuliah saja.. Dan hanya salam serta doa yang akan sampai ke banjarmasin nantinya. 

Setelah kabar dr om, ternyata biaya nya sungguh mengagetkan!! Ini peluang besar dan kemungkinan akan diberikan izin, namun lagi" kendala mahrom nya, adikku yang niatnya mau menemaniku, sampai saat hari H jadwal rencana keberangkatan belum hadir di jakarta, karena pada saat itu dia berada di yogya. 

Hari rabu tepatnya tanggal 3 september 2014, aku memberitahukan biaya termurah keberangkatan menuju banjarmasin, dan hal yang ditanyakan abi cuma : siapa mahromnya? Kalau rio, kapan dia akan pulang ke jakarta? Dan bagaimana dengan kuliahmu, libur? 

Aku menjawab : iya rio bi, insyaAllah hari kamis nanti dia sampai, katanya berangkat dr yogya naik kreta. 
Trus kalau masalah kuliah, yaa ayu libur dlu bi satu hari aja yaa.. 

Dan pembicaraan berhenti, karena abi tidak memberikan balasan lagi dr pesan yang aku sampaikan. 

Hati aku mulai mencoba benar- benar tenang dan mengikhlaskan, jika ini rezeki ku, maka akan berjalan dengan baik, jika bukan rezeki, mungkin ada hal yang lebih baik yang akan aku dapatkan.. 

Hari kamis tiba H -1 dr jadwal yang direncanakan untuk berangkat, saat berada di mobil bersama abi, tiba-tiba abi menanyakan, " sudah pesan tiketnya? Rio kenapa belum sampai di kakarta? Jadi atau engga kalian pergi?" 
Aku : iya bi rio nanti sore sampai insyaAllah, hr ini berangkat pagi dr yogya menggunakan kreta, trus dengan jawaban meyakinkan aku lgsg bilang, iya bi nanti langsung ayu booking tiketnya yaah, abi menimpali, iyaa nanti harga nya berubah lagi... 

*dalam hati* masyallah, subhanallah, alhamdulillah, terimakasih Allah atas kesempatan yang Engkau berikan. 

Aku pun langsung segera menghubungi umi agar supaya umi memesankan tiket ke om ku ;) 

Sore tiba, alhamdulillah rio pun sampai di rumah dengan selamat. Dan malam ini,  barulah aku sibuk mempersiapkan keberangkatan menuju Banjarmasin. Yang ternyata besok pagi pun abi dan umi berangkat menuju jambi- palembang tugas dinas dr kantor. 

Welcome friday, and holiday! 
setelah menunaikan shalat subuh, abi-umi-rio dan aku langsung bergegas menuju bandara dengan taxi yang sudah menunggu di jalan depan rumah, kami pun tiba di bandara pukul 6 pagi, karena abi pesawat jam setengah tujuh, namun rio dan aku pesawat jam 11.50 sungguh tidak bisa dibayangkan menunggu dengan cara seperti apa yang tidak membosankan. Hahahaa 

Alhamdulillah, ternyata di depan terminal 3 ada salah satu tempat makan yang enak untuk sekedar numpang duduk dan membeli makanan nya yang ringan, akhirnya kami menunggu dari jam 6 saat itu sampai jam setengah 10. Semua makanan yang kami bawa dr rumah, dan yang dibeli saat itu langsung ludes tak tersisa.. Karena kami menunggu sambil ngemil dan nonton video lewat iPad. Hhiii sunggu menunggu yang tidak terasa membosankan. ;) 

Masuklah kami keruang tunggu, dan ternyata dikabarkan aku akan satu pesawat dengan keluarga calon suami nya sahabatku, dan saat aku tanyakan berapa no.kursi mereka, ternyata Allah lagi-lagi memberikan kemudahan, mereka duduk satu baris denganku, akhirnya aku merasakan tidak pergi sendiri, namun terasa liburan bersama keluarga. Alhamdulillah Diatas pesawat aku dan ibunya banyak bercerita yang membuatku mendapatkan banyak pelajaran yang berharga. Terimaksih ibu, telah berbagi pengalaman denganku. 

Sesampainya di Banjarmasin, pukul 2 siang, yang disini beda waktu antara jakarta berkisar 1 jam lebih cepat. Lagi dan lagi Allah memberikan kemudahan dalam perjalanan ini, ternyata aku dan rio dijemput oleh teman kantor nya abi, yang diutus supir dan pegawainya untuk menjemput dan mengantarkan aku sampai di tujuan. Namun sebelum menuju ke rumah sahabatku, ternyata umi berpesan agar aku silaturahim kerumah salah satu temannya yang berada di banjar baru yaitu Pak Bambang. Karena pada saat umrah tahun 2011 kita berangkat bersama dan satu ruang hotel. Jadi kita sudah seperti keluarga. Tiba sampai dirumahnya, beliau menawarkan untuk bermalam dirumahnya saja, dan apapun keinginanku pergi kemana saja nanti akan diantarkan oleh beliau, *dalamhati rasanya, ya Allah terimakasih atas kebaikan orang-orang yang Engkau pertemukan dengan hamba. 
Namun saat itu aku menolaknya dengan alasan karena sahabatku yang ingin menikah, ingin aku malam ini bisa bermalam bersama nya sebelum dia resmi menjadi istri. Dan akhirnya aku diantarkan sampai kerumah sahabatku, namun beliau tetap menawarkan untuk malam selanjutnya harus bermalam dirumahnya, dan aku ingin diajaknya keliling kota banjarmasin ini. 
Dengan senang hati pak :)  hheee 

Malam bersama seorang yang besok telah resmi menjadi istri, ini pertama kalinya aku tidur bersama dengan orang yang akan menikah. Namun malam ini kami tidur bertiga, karena ada sahabatnya dr bandung pun hadir sampai ke banjarmasin. Malam itu kami menghabiskan waktu dengan bercerita dan saling nasehat menasehati. Hehe 

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. 

Sabtu, 6 september 2014. 

Sebelum acara dimulai, aku dan thifa menemani nya di dalam kamar, untuk mengurangi rasa tegang yang kami lakukan adalah foto-foto hahaha namun rasa tegang tetap menyelimuti dirinya yang sebentar lagi akan resmi menjadi seorang istri. 
Badan gemetar, perut mules, tangan terasa dingin, susah bernafas, itu sindrom yang terjadi.. Hah~ aku belum bisa tau rasa itu, mungkin jika aku berada di posisi nya akan sama bahkan mungkin lebih.. Hhiii 

Ijab dan qabul akhirnya terlisankan dengan lantang dan jelas, dan semua orang yang hadir dengan serentak mengucapkan "SAH" pada saat itu, aku langsung memeluknya dan memberikan selamat, dan airmatapun ingin ikut merasakan kebahagian yang terjadi saat itu. 
Selamat sahabatku, semoga Engkau bisa menjadi istri yang shalehah, penyejuk bagi suami mu, dan ibu yang terbaik untuk anak-anakmu kelak, Aamiinn. 

Waktunya foto-foto bersama pengantin baru dan menikmati hidangan yang telah di sediakan hehehe.. Dan aku hari ini mencoba makanan baru, yaitu bubur kalimantan, dan soto banjar, dan aku sampai 3x mencoba soto banjar itu namun rasa nya tetap ingin nambah.. Hahaha laper / doyan bu?? 

Disini nambah teman baru lg, Bernama azwar. Jadi tidak hanya silaturahim namun secara tidak langsung menambah link pertemanan di daerah bandung, hehe alhamdulillah. 

Sore menjelang, ternyata aku di sms  oleh ibu Bambang yg menanyakan jam berapakah akan dijemput? Karna aku berfikir temanku pun sudah ada suami nya, jd aku membagi jatah silaturahim, yg akhirnya aku memutuskan untuk tinggal dikediaman pak Bambang. 

Setelah aku pamit dengan keluarga tuan rumah yang mengundang, aku dan rio tidak langsung diajak pulang kerumahnya, namun ternyata kami diajak menikmati hidangan khas Banjarmasin lainnya yaitu haluan *klo tidak salah namanya, sejenis lontong yang berbentuk segitiga, satu porsi ternyata dua lontong yang panjang. 
MasyAllah nikmat sekali, seluruh masakan disini cocok dengan lidah aku. Hehehe 
Dan kami pun mampir untuk shalat di masjid sabila. Kemudian langsung pulang menuju banjar baru. 

Hari terakhir liburan di Banjarmasin, 
Mulai dari pagi, kami sudah siap untuk melihat keindahan pulau ini dari berbagai sisi nya. Dan ternyata pak Bambang tidak bisa menemani perjalanan bersama, dan akhirnya aku sendirilah yang mengendari mobil untuk mengelilingi kota ini bersama istri dan dua anaknya tuan rumah. 

Tujuan pertama adalah pasar terapung, yang pada saat jaman dulu pertama kali rcti hadir, iklan nya yang berupa nenek sedang berjualan diatas kapal sambil mengacungkan jempol dan berkata " rcti oke" hahaha dan saat ini aku berada di tempat itu. 

Kemudian tujuan selanjutnya menggunakan kapal menuju pulau kembang, kami menyewa kapal itu seharga 300rb untuk perjalanan pergi hingga kembali. Disana yang aku lihat hanyalah sebuah pulau yang diisi oleh monyet-monyet dan penjaga nya, yang dimana penjaganya menjual tiket masuk pulau itu seharga 5rb untuk pengunjung dalam negri dan 25rb untuk pengunjung luar negri. Dan jika kami ingin merasakan sensasi memberi makan monyet itu secara langsung, dia menyediakan satu bungkus kacang untuk diberikan kepada monyet tersebut dijual dengan harga 5rb perbungkus. 
Yaaaa aku sudah merasakan memberikan makan monyet, dan saat tangan monyet itu tersentuh dengan kulitku, yang kurasakan betapa lembutnya tangan monyet itu. Huhuu namun tetap aku merasa takut jika tibaa-tiba dia loncat dan menghampiri dengan langsung menarik apa yang ada ditanganku.. *tetapjagadiri* 

Tidak lama berada dipulau ini karna waktu makin terlihat sangat terik, dan aku harus bersiap menuju tempat yang lain lagi, selagi mengisi waktu sampai jadwal penerbangan pulang. 

Akhirnya kami mengisi perut di kedai makanan dipinggir jalan, aku lupa apa nama khas nya disana, yang jelas itu lezat. Hahaa setelah itu kami menuju daerah kerajinan dasar, atau yang aku baca itu sasaringan klo tidak salah, hehe dan aku membeli satu kain untuk oleh-oleh. 

Kemudian kami pun pulang menuju banjar baru, dan ternyata yang tadinya aku harus pulang jam 8 malam ternyata diberitahukan bahwa pulang menjadi pukul 6 sore. Akhirnya masih ada waktu beberapa jam kami menyempatkan berkunjung ke Martapura, yang dimana disana banyak menjual pernak pernik untuk oleh-oleh dan segala jenis batu-batu cantik. Namun aku hanya membeli beberapa untuk oleh-oleh dan hanya foto-foto saja disana. Setelah itu kembali kerumah dan bersiap menuju bandara banjar baru. 

Terimakasih Allah, terimakasih abi-umi, terimakasih rio, terimakasih ave dan iqoh, terimakasih thifa dan azwar, terimakasih pak hikmat, terimakasih pak Bambang, terimakasih untuk semua nya :3 

Alhamdulillah perjalanan ini aku merasakannya begitu bahagia dan sangat diberikan kelancaran. 
Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian dengan yang lebih baik. 
:* 

Tidak di rencanakan :)

Inti dari pembahasan kali ini adalah bagaimana kita tidak mengharapkan kepada suatu hal, namun tetap berharap kepada zat yang menentukan segala hal yang ingin kita capai :) 

Sebelum hari ahad tiba, yang artinya saudara kecilku akan tiba di jakarta dan kembali beraktifitas di kampusnya yg berada di sentul. 
Hari-hari sebelumnya aku sudah mengatakan ingin bertemu karna sudah sangat merindukan saudara kecil yang lucu, namun ternyata kabar sampainya dia akan hadir hari ahad, dengan rasa sedih di hati, karna kemungkinan besar tidak akan bisa bertemu dalam waktu yang dekat walaupun dia sudah berada satu pulau bahkan kota yang hanya bersebelahan. 

Dalam benak yang timbul, hanya ingin bertemu, melepas rindu dengan suara yang begitu cempreng, tingkahnya yang pecicilan dan ga bisa diem, melihat dia tertawa yang sudah lama tidak melihatnya. Aaaah hanya bisa mengadukan lewat doa. Allah aku rindu adik kecilku.. Hanya itu.. 

Saat malam ahad, aku menanyakan keberangkatannya namun dia hanya mengatakan,  pagi kaa pulangnya. Dan aku yg hanya mengatakan hati" yaa, mungkin kita bertemu nya 2-3 pekan lagi.. 
Sediihh.. 
Itu waktu yang lama untuk jarak kota yang begitu dekat. :"( 

Pagi di hari ahad itu pun tiba, dan aku terbangun dr tidur yang langsung refleks menanyakan, pesawat jam berapa dek??
Jam 07.50 sampai di jakarta kak, naik garuda. 

Saat itupun Ternyata badanku langsung tergerak untuk mandi dan siap ke bandara, lgsg pamit sama abi ternyata di kasih izin, dan aku pun lgsg pergi menuju bandara soeta. Sampai di bandara sekitar pukul 07.00 am dan saat sampai aku menghubungi orgtua adek kecil itu. Karena dia nya pun tidak tau klo aku akan menjemputnya ke bandara.. Hhii :) 

Daaaaaaaaaaaaaann akhirnya bertemu haruuuu, hug and kiss sissy :* 
*spechless*! 

Capcuss menuju rumah dan kita pun seharian jalan dr pagi sampai akhirnya adek kecil itupun diantar sampai sentul. 

Aaaaah terimakasih Allah, sesuatu yang tidak terencanakan, namun rencanaMu lebih indah dari apa yang dibayangkan, yang tadinya terbayangkan sedih namun ternyata hari itu penuh dengan canda dan tawa bersama keluarga.. 

Love you Allah :3