Rabu, 16 April 2014

Ketika Allah telah memanggil, siapa yang bisa menghalangi?

Suatu kisah keinginan anak remaja yang ingin sekali memiliki suatu prestasi.. 
Prestasi apapun itu.. 

Dan pada hari itu dia melihat ada kertas yang tertempel di papan pengumuman, mengabarkan bahwa akan ada test untuk anak yang berhasil lulus mendapatkan hadiah umrah secara Gratis!! 

Dalam fikiran anak itu suatu yang mustahil dan akan berat untuk lulus, karena dya melihat akan banyaknya pesaing dan segala macam bentuk test yang akan diuji, namun keyakinannya kuat karena di dalam hati nya hanya satu keinginan, pergi "umrah" dan orangtua nya akan mengizinkan dan bahagia ketika dya bisa lulus dan pergi umrah dengan prestasi yang ia dapatkan.. Mulai saat itulah dya berdoa agar dya bisa berangkat umrah.. 

Test pertama dilakukan yaitu test tertulis,, entah apa yang di tulis oleh anak itu, dan hanya berharap tulisannya berupa kejujuran apa yang ada dan di fahami nya saja.. 
yang mengikuti test tidak sedikit, harapan kecil yang terlintas dalam fikirannya.. 
Beberapa hari kemudian, pengumuman test tertulis di tempel di papan pengumuman.. Dan yang berhasil akan melanjutkan test berikutnya berupa test wawancara.. 

Dan ketika anak itu melihat, yaaaah dya sedikit tidak percaya dan meneteskan airmata bahagia nya ketika membaca namanya masuk diantara beberapa yang lulus untuk melanjutkan test wawancara.. 

 Lanjut test wawancara, masuk kedalam ruangan satu persatu.. Dan ditanya banyak hal pada saat itu..  Satu contoh pertanyaan : bagaimana strategi anda ketika anda membutuhkan modal untuk suatu event? Apa yang anda lakukan ? 
Dan masih banyak pertanyaan lainnya... 

Dan anak ini pun terus berdoa dan berharap agar namanya termasuk diantara salah satu yang terpilih.. Karena yang akan terpilih hanya 8 orang, 4 dari bagian laki-laki dan 4 dari perempuan.. 
Saat hari nya tiba, teman aku teriak dari luar, mungkin tepatnya dia berada di depan papan pengumuman.. "Kitaaaaa lulusss yu" , langsung tanpa menunggu, spontan badan langsung bergegas menuju papan pengumuman dan memastikan apakah benar ada nama aku disalah satu terpilih itu... Dan alhamdulillah aku termasuk salah satu diantara yang akan berangkat "umrah" namun,, kebahagiannya langsung mereda.. Ketika melihat nama bagian laki-laki.. Tidak termasuk kakak nya disana, dan harapannya kembali sirna.. 
Tidak mungkin dya bisa berangkat umrah tanpa mahram nya.. Tidak mungkin orangtua nya mengizinkan dya berangkat seorang diri, walaupun bersama teman-teman yang terpilih dan pembimbing nya saat pergi itu.. 

Namun dya tetap mengabarkan berita bahagia itu ke orangtua nya, dan meminta pendapat serta solusi dari orgtuanya, karena keinginan besar anak ini dan merupakan suatu prestasi bagi dirinya bisa berhasil sampai disini.. 

Orangtuanya tetap mengatakan : kamu tidak bisa pergi sendiri, kalau kakakmu tidak ikut menemani, ya sudah itu belum rezeki kamu.. Tapi jika kamu benar-benar ingin pergi, bilang kepada panitia : saya tidak bisa pergi jika saya tidak bersama mahrom, dan kemarin kakak saya ikut test juga, namun beliau belum berhasil lulus,, bisakah kakak saya tetap ikut dalam perjalanan ini?? 

Bagi anak itu, memohon kepada panitia bukan hal yang mudah, tapi karena keinginan besar dan tekadnya harus berangkat, maka dilakukan nya saja, dengan apapun hasil yang akan dya dapatkan.. 
Alhasil anak ini langsung menemui panitia dan orang yang berpengaruh di kesempatan itu.. Dan dya dengan polosnya mengatakan: alhamdulillah madam, saya lulus, namun saya tidak bisa ikut melanjutkan perjalanan karena kakak saya tidak lulus, jadi saya tidak ada mahrom nanti ketika akan pergi, tapi saya ingin sekali madam ikut pergi ini, bolehkah kakak saya masuk perjalanan?? 
Madam : oh begitu.. Yaudah kalau ada yang mengundurkan diri, kakak kamu boleh ikut.
Anak : iyaa madam, kebeneran ada satu laki-laki yang mengundurkan diri, boleh ya madam digantikan sm kakak saya.. 
Madam : iyah silahkan.. 

Alhamdulillah, satu rintangan terlewati.. Namun perjuangan belum sampai disini.. Masih banyak segala ujian keyakinan yang akan menghampiri anak ini.. 

Setelah semua berkumpul, peserta laki dan perempuan membahas perjalanan dan sebelumnya melakukan kerjasama dengan berbagai instansi mulai dari bulan februari sampai bulan juli dan akhir agustus fix, setelah sekian lama perjuangan bolak-balik sentul-jakarta dan keluar-masuk gedung bertingkat untuk kerjasama, NIHIL tidak ada satupun yang bisa membantu perjalanan ini.. 

Harapan kami sebagai peserta pun sedikit sedih, namun ketua panitia tetap memberi semangat dan solusi yang lain.. Dengan cara kita tetap berangkat namun setiap orang membayar dua juta lima ratus, ya Allah beginikah arti dari keteguhan Iman.. 

Anak itu tetap berdoa dan yakin jika ini reziki nya, dan jika ini sudah panggilan dari Allah, akan tetap berjalan dengan baik.. 

Semua perserta sepakat untuk membayar keberangkatan senilai yang telah disepakati.. 

Ujian selanjutnya... Tiba-tiba salah satu peserta dari perempuan mengundurkan diri karena dya akan melaksanakan ibadah haji, padahal perjuangan sejauh ini telah dilakukan bersama-sama, namun ternyata dya lebih memilih untuk sekalian berangkat ibadah haji, dan kami harus mencari satu peserta yang mau menggantikan posisi nya.. Dan akhirnya dya mengajak teman baiknya untuk berangkat, karena yang dya ketahui teman nya ini senang melakukan perjalanan... Dan alhamdulillah, dya langsung gembira dan bersemangat mengikuti perjalanan ini.. 

Sudah mendekati keberangkatan, semua diminta passport dan surat keterangan suntik miningitis.. Dan satu persyaratan dari orangtua anak itu adalah tidak boleh suntik karena masih menganduk minyak babi.. Kalau bisa dapatkan buku kuning saja. Kamu harus yakin, bukan berarti jika kita suntik kita akan sehat disana, sakit dan sehat semua sudah ketentuan Allah, kamu jangan takut, jika kamu memang ditakdirkan mati di tanah haram, bukankah itu lebih baik, dan tidak ada yang tau kapan maut menjemputmu, dan jaga dirimu dari yang haram.. Bismillah, tanpa suntik itupun kita tidak terkena sakit.. 

Saat itu, yang dilakukan anak itu hanyalah berusaha dari tempat satu ketempat yang lain, agar mendapatkan buku kuning. Namun teman-teman yang lain dan para pembimbing yang lain sudah melakukan suntik karena hari harus dikumpulkannya buku semakin dekat, dan anak itu dan kakak nya masih bertahan untuk tidak suntik, karena keyakinan nya pun kuat, jikalau memang Allah mengizinkan berangkat, maka ujian ini akan terlewati dengan baik, dan dya yakin akan ada segera pertolongan dari Allah ketika kita sudah berusaha semaksimal mungkin.. 

Terus anak itu ditemani oleh ibu nya, sampai ke halim perdana kusuma, dapat kabar dari temannya bahwa disana bisa mengeluarkan buku kuning tanpa disuntik, dan sampai disana dya sudah mengantri, namun ketika sampai saat nya, anak itu bertanya : apakah bisa mendapatkan buku itu tanpa disuntik sus? 
Suster : maaf tidak bisa dek, harus disuntik baru kami akan mengeluarkan buku kuning itu.. 
Anak : ya sudah sus, aku tidak jadi suntik, tapi dimana kira-kita tempat yang mau mengeluarkan buku kuning tanpa disuntik?? 
Suster : sudah tidak bisa lagi dek, karena peraturan dari negara seperti itu.. 
Anak : baiklah sus terimakasih. 

Dan anak itupun kembali menuju ibu nya sambil menahan airmata, apakah ini jawaban Allah, bahwa dya belum waktu nya untuk berangkat umrah.. Anak itu masuk mobil dan menenangkan diri sembari menghubungi teman-teman nya mengabarkan apa yang sedang dia rasakan.. 
Namun ternyata salah satu temannya mengabarkan berita baik, kalau ada di salah satu travel yang bisa mengeluarkan buku kuning tanpa di suntik, karena baru saja nenek nya mendapatkan buku otu di travel tersebut,, dan ternyata travel itu adalah travel yang akan kami gunakan sendiri.. 

Betapa rasa kesel, bahagia, dan ingin teriak, sudah jauh-jauh sampai ke bogor- jakarta untuk mendapatkannya ternyata ditempat sendiri jawabannya, subhanallah, dan aku langsung mengabarkan ketua panitia nya, karena dya pun melakukan suntik, dan para pembimbing setelah tau dan aku kabarkan mereka sedikit kesal dengan ketua pembimbingku karena tidak menanyakan dulu, yaah itulah hikmah dari kesabaran dan keyakinan.. 

Langsung menuju ke tempat travel tersebut dan meminta buku kuningnya langsung di gabung dengan passport yang sudah dikumpulkan.. 
Alhamdulillah ujian selanjutnya sudah terlewati.. Walaupun hampir anak itu tidak yakin akan panggilan RabbNya. 

Mendekati hari keberangkatan yang akan dilaksanakan 3 hari sebelum iedul fitri, dan ayah nya anak itu telah berangkat terlebih dahulu bersama para rombongan dari kantornya, untuk melaksanakan umrah i'tikaf dari 10hari malam terakhir sampai 2 syawal.. 

Datanglah hari keberangkatan tersebut, dan semua dokumen penting seperti passport yang didalamnya sudah ada buku kuning, dan bagi yang umurnya sudah melebihi 20 tahun harus memiliki NPWP, dan ternyata umur kakaknya saat itu telah melebihi, namun karena dya pun masih mahasiswa, belum memiliki NPWP tersebut, jadi jika tidak memiliki NPWP akan dikenakan biaya sebesar 1juta 5ratus ribu rupiah. 
Astaghfirullahaladzim, saat itu tidak memegang uang sebanyak itu, dan uang saku yang dikasih pun tidak sampai sebanyak itu, dan ibu nya yang mengantarkannya ke bandara tadi, sudah tidak ada lagi di tempat.. 

Sudah berada di bandara, namun ujian belum berakhir teman.. 

Dan salah satu peserta pun umurnya telah melebihi dan harus melihatkan NPWP dan ternyata jika memang belum memiliki penghasilan menggunakan NPWP milik orangtua nya, dan peserta itu membawa milik ibu nya, namun ditolak juga, yang diminta no.NPWP ayah nya.. Cukup no.nya saja tidak perlu membawa buku NPWP nya.. 
Peserta dan anak itupun segera menghubungi orangtua mereka masing-masing, kepanikan sedang terjadi.. 

Anak itu mencoba menghubungi orgtuanya yang sedang di madinah, namun nihil.. Sulit dihubungi. Dan dya langsung menghubungi ibu nya atas masalah yang sedang dihadapi, dan ibu nya langsung menghubungi perusahaan tempat suami nya bekerja.. Dan alhamdulillah, didapatkanlah no.NPWP milik ayah nya tersebut.. Dan peserta itupun berhasil melewati pula.. Hah~ rasanya menghela napas yang lega, namun anak itu belum mau merasakan diri nga tenang, dan masih berjaga-jaga ujian apalagi kah yang akan dihadapi di depan nya sampai dia menginjakkan kaki di jazirah arab itu.. 

Setelah duduk di pesawat, dan menikmati perjalanan yang sungguh indah, keadaan pesawat saat itu kosong, hanya para peserta, pembimbing dan beberapa orang penduduk jeddah.. Semua bisa menggunakan fasilitas pesawat serasa milik pribadi, bisa tidur selonjoran dan bermain diatas pesawat. 

Perjalanan dilakukan 8jam diatas awan, dan akhirnya tiba di king abdul aziz dengan selamat tanpa transit diberbagai tempat, ketika kaki melangkah untuk menuruni tangga pesawat, hembusan angin yang begitu panas yang dirasakan, dan hamparan tanah yang luas tanpa terlihat pohon disekitarnya, apakah benar ini sudah di jeddah?  Itu yang dikatakan dalam hatinya.. 
Apakah benar ini di jazirah arab? 
Yaaa benar, hembusan anginnya pun beda, panas dan mencekam, semua peserta bergegas memasuki bus dan melanjutkan perjalanan menuju makkah untuk langsung melakukan ibadah umrah.. 

Yaa, hikmah dan pelajaran dari cerita ini, kita harus yakin, dan kita harus tetap bertaqwa, serta doa dan usaha tetap dilakukan, Allah hanya menguji kita apakah kita mampu mendapatkan hadiah ini, apakah kita pantas menjadi hambanya yang merasakan kenikmatan setelah kesabaran yang kita perjuangkan.. 
Jika Allah sudah memanggil diri kita untuk mengunjungi Baitullah, yakinlah kita akan sampai kesana walau ujiannya tidaklah ringan. Apapun yang kamu rasakan, tetaplah meminta bantuan kepada Allah, jangan putus asa, jangan mencaci Allah, jangan seudzon dengan ketentuanNya, Allah hanya ingin melihat, apakah kita pantas, apakah kita sudah layak.. 
Semoga apa yang kita lakukan dinilai ibadah, dan tetaplah dijalan yang diridhoi oleh Allah, dan tidak mengkonsumsi apa yang di haramkan oleh Allah.. 

Aamiin Ya Rabbal Alamin. 

0 komentar:

Posting Komentar